Jumat, 28 Oktober 2011

Langkah awal dalam penerapan COBIT

Masalah tata kelola IT dalam sebuah organisasi bisa dibilang masalah yang gampang-gampang susah, mengapa saya bilang begitu karena persoalan tata kelola IT bisa jadi sangat subyektif sekaligus obyektif pula. disebut subyektif ketika persoalan IT tersebut dilakukan oleh seorang yang berpengalaman maka itu kemungkinan akan menjadi sangat mudah sebaliknya jika dilakukan oleh orang yang sama sekali tidak mengerti, maka itu akan menjadi masalah yang besar.

Rabu, 26 Oktober 2011

sekilas tentang Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

Bagi kamu yang sama sekali baru mengenal COBIT ,berikut overviewnya,langsung saja.

COBIT~Control Objective for Information and related Technology

Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) pada tahun 1996. hingga saat artikel ini di muat setidaknya sudah ada 5 versi COBIT yang sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, Cobit 4.0 pada tahun 2005, CObit 4.1 tahun 2007 dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang di rilis baru-baru saja.

COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

apa itu IT Master plan?



Alls ni postingan pertama tentang apa itu master plan?,sekilas saja karena saya juga baru belajar,lha kok gak langsung apa itu IT strategic plan atau apa itu IT infrastructure library sesuai dengan judul blogna ?, yah pelan-pelan saja ini, berhubungan kok karena hasil dari strategic plan nanti adalah Master Plan,jadi sebaiknya simak lihat dan dengarkan. Oiya karena ini posting pertamax saya harap smoga aja bisa trus berlanjut ke postingan-postingan kedua, ketiga, keseribu dan seterusnya untuk pembelajaran mengenai IT strategic plan,library,COBIT Frame, dan framework-fraamework lainnya mengenai IT Governance.

Langsung saja ~cmiiw~ IT Master Plan  adalah suatu planning atau perencanaan dalam pengembangan sistem informasi di perusahaan yang dibuat untuk jangka panjang, yang bisa menterjemahkan dengan baik "need" dari manajemen suatu organisasi (Owner), pengguna (User) atau perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan internal ataupun eksternal organisasi. Master plan mempermudah penyesuaian akan kebutuhan sebuah Organisasi baik itu organisasi profit ataupun non profit. hehhe udah segitu aja dulu namanya juga postingan pertama . sukses slalu

Rabu, 09 Februari 2011

Audit IT – Standar (FRAMEWORK COBIT)

Standar (COBIT)

Control Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yakni:
Control Objectives: Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu: planning & organization , acquisition & implementation , delivery & support , dan monitoring .
Audit Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci ( detailed control objectives ) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
  • Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
  • Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
  • Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors )?
  • Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
  • Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
  • Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.
The COBIT Framework memasukkan juga hal-hal berikut ini:
  • Maturity Models – Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 – 5) dibandingkan dengan “the best in the class in the Industry” dan juga International best practices
  • Critical Success Factors (CSFs) – Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI.
  • Key Goal Indicators (KGIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements
  • Key Performance Indicators (KPIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan process goals
COBIT dikembangkan sebagai suatu generally applicable and accepted standard for good Information Technology (IT) security and control practices . Istilah “ generally applicable and accepted ” digunakan secara eksplisit dalam pengertian yang sama seperti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Sedang, COBIT’s “good practices” mencerminkan konsensus antar para ahli di seluruh dunia. COBIT dapat digunakan sebagai IT Governance tools, dan juga membantu perusahaan mengoptimalkan investasi TI mereka. Hal penting lainnya, COBIT dapat juga dijadikan sebagai acuan atau referensi apabila terjadi suatu kesimpang-siuran dalam penerapan teknologi.

Suatu perencanaan Audit Sistem Informasi berbasis teknologi (audit TI) oleh Internal Auditor, dapat dimulai dengan menentukan area-area yang relevan dan berisiko paling tinggi, melalui analisa atas ke-34 proses tersebut. Sementara untuk kebutuhan penugasan tertentu, misalnya audit atas proyek TI, dapat dimulai dengan memilih proses yang relevan dari proses-proses tersebut.

Lebih lanjut, auditor dapat menggunakan Audit Guidelines sebagai tambahan materi untuk merancang prosedur audit. Singkatnya, COBIT khususnya guidelines dapat dimodifikasi dengan mudah, sesuai dengan industri, kondisi TI di Perusahaan atau organisasi Anda, atau objek khusus di lingkungan TI.
Selain dapat digunakan oleh Auditor, COBIT dapat juga digunakan oleh manajemen sebagai jembatan antara risiko-risiko TI dengan pengendalian yang dibutuhkan (IT risk management) dan juga referensi utama yang sangat membantu dalam penerapan IT Governance di perusahaan. IS

sumber : www.ebizzasia.com